sumber gambar burmatimes.net

   Ribuan jiwa etnis Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine di dekat perbatasan Myanmar dan Banglades meninggalkan Myanmar. Hal ini mereka lakukan setelah kartu putih atau kartu identitas penduduk mereka di cabut oleh pemerintah Myanmar.

  Mereka meninggalkan Myanmar dengan mempertaruhkan nyawa dengan mengarungi lautan selama dua bulan. 1.107 etnis Rohingya dan mingran Banglades mendarat di pulau Langkawi, Malaysia, 1.800 orang lainnya mendarat di Aceh, Indonesia. Sedangkan ribuan orang lainnya di perkirakan masih di tengah lautan.

   Dalang dari pengurisan etnis Rohingya adalah Biksu Ashin Wirathu, kebiadabannya mengusir etnis Rohingya adalah jelas pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM). Ini bukan hanya masalah internal negara Myanmar, bukan hanya masalah agama (Islam & Budha) atau agama lainnya. Ini adalah masalah INTERNASIONAL, masalah kemanusiaan.

  Dengan kejadian pembantaian dan pengusiran etnis Rohingya nama si " kepala botak  " Ashin Wirathu jadi terkenal di penjuru dunia, karena hampir seluruh media didunia baik cetak maupun elektronik memberitakan kegilaannya. Setiap detik ribuan bahkan jutaan cacian dan hujatan ditujukan padanya. dan kini tidak ada tempat yang nyaman baginya di dunia ini meskipun lubang semut.

Post Comment

[.][combine][recent][6]

 
Top